Malaysia meminta kepada Indonesia agar mau menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2026, demi meningkatkan kemajuan sepak bola dan promosi wisata kedua negara serumpun dan bertetangga ini.
"Kami menyambut baik tawaran Malaysia, namun peluang menjadi tuan rumah piala dunia itu baru bisa diajukan untuk tahun 2026. Dan kemampuan sepak bola juga harus memenuhi level yang diminta FIFA," kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng, yang melakukan kunjungan persahabatan balasan ke kementerian pemuda dan olahraga Malaysia, di Bukit Jalil, Selangor, Rabu (14/7).
Sementara, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Ahmad Shabery Cheek mengatakan, jika Indonesia dan Malaysia telah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia, maka otomatis anggaran pembinaan sepak bola dan sarana sepak bola akan ditingkatkan.
"Seperti Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan, begitu ditetapkan sebagai tuan rumah maka mereka menambah anggaran belanja untuk sepak bola mulai dari pembinaan pemain dan penyediaan sarana dan prasarana sepak bolanya," katanya.
Kedua menteri ini sepakat akan membicarakan lebih lanjut rencana kedua negara serumpun dan bertetangga ini menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
Andi melakukan kunjungan persahabatan ke Malaysia dalam rangka menghadiri pembukaan Asean School Games ke-2, meresmikan pekan olahraga mahasiswa Indonesia di Malaysia, dan melakukan pertemuan antar kementerian pemuda dan olahraga.
"Salah satu hasil pertemuan antar-kementerian pemuda dan olahraga Indonesia dan Malaysia ini adalah kedua belah pihak sepakat mendirikan desk khusus (spesial) untuk meningkatkan hubungan yang erat antar generasi muda Indonesia dan Malaysia. Setelah kembali ke Indonesia, dalam waktu seminggu, kami akan melantik desk khusus ini," kata Andi.
"Desk khusus ini akan membantu agar kegiatan pemuda kedua negara semakin harmonis dan olahraga prestasinya semakin maju, misalkan kegiatan jambore pramuka Indonesia-Malaysia yang tiap tahun diadakan, pekan olahraga mahasiswa Indonesia di Malaysia akan dibantu oleh desk khusus ini," jelas Andi.
Rabu (14/7), kedua menteri juga melakukan pertandingan olahraga persahabatan antar mahasiswa dan staf kementerian pemuda dan olahraga kedua negara, yakni permainan futsal dan tenis.
Selain itu, kedua menteri juga meresmikan Bandung Games 8-10 Oktober 2010 yakni pekan olahraga mahasiswa Malaysia, di Bandung. "Selain pekan olahraga mahasiswa Malaysia di Indonesia yang mencapai sekitar 6.000 orang, kegiatan ini juga akan melibatkan mahasiswa dan masyarakat Indonesia agar lebih akrab. Selain tugas belajar, mahasiswa Malaysia juga menjadi duta bangsa dan membina hubungan baik dengan masyarakat setempat," kata Ahmad Shabery Cheek.[Gatra]
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Mohon Dilarang Nyepam :)